![]() |
Kabupaten Sekadau meraih angka prevalensi stunting tertinggi ketiga tingkat nasional. (Insert: Ardi Wiranata) |
terasbelian.com (SEKADAU) - Stunting merupakan suatu kondisi dimana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya. Hal ini diakibatkan salah satunya kekurangan gizi untuk jangka waktu yang lama.
Seperti mulai dari minimnya asupan gizi ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.
Kabupaten Sekadau sangat serius dalam pengentasan stunting. Kerja keras yang melibatkan berbagai elemen sampai ke tingkat bawah telah dilakukan.
Kerja keras tersebut berbuah hasil. Kabupaten Sekadau tampil sebagai kabupaten dengan penurunan angka prevalensi stunting tertinggi ketiga di seluruh Indonesia dengan angka 23,3 persen. Rilis tersebut disampaikan langsung Wapres Gibran Rakabuming di Sentul International Convention, 8 November 2024 kemarin.
"Kita sangat mengapresiasi keseriusan pemerintah daerah dalam mengentas stunting. Ini merupakan hal penting dalam mempersiapkan generasi penerus Kabupaten Sekadau di masa mendatang agar menjadi generasi yang cemerlang," ucap anggota DPRD Sekadau, Lorensius Ardi Wiranata, (9/11).
Ardi memastikan, pihaknya di lembaga legislatif mendukung sepenuhnya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting.
"Kita menyadari isu stunting ini sangat penting, jangan dianggap sepele. Karena itu kami sangat mendukung program pengentasan stunting," tutur Ardi.
Ardi menilai kinerja pemerintah daerah sejak tiga tahun belakangan ini sudah sangat baik. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya di bidang program pokok IP3K saja.
"Disini kita melihat kemampuan pemerintah daerah dalam mengatur porsi pembangunan secara merata meski dengan keterbatasan anggaran. Hal yang sudah baik harus kita lanjutkan," sebut Ardi.
Dengan pencapaian gemilang dalam penurunan angka stunting, Ardi berharap semakin memicu semangat semua stakeholder untuk semakin gencar dalam melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan anak-anak agar pemenuhan gizi mereka tercukupi.*
TB/bgp