Komisi 2 Sebut PT WSP Bandel, Berkontribusi Akibatkan Banjir Besar

Editor: Admin

Ketua Komisi 2 DPRD Sekadau, Yodi Setiawan

terasbelian.com (SEKADAU) - Banjir besar yang melanda 4 kecamatan di perhuluan Kabupaten Sekadau merupakan bencana alam yang tak dapat dihindari.


Namun demikian, Ketua Komisi 2 DPRD Sekadau Yodi Setiawan menilai aktivitas pembukaan hutan untuk perkebunan yang cukup masif di Kecamatan Nanga Mahap menjadi salah satu penyebab menurunnya daya serap air akibat hutan sudah berkurang.


"Banjir di Nanga Mahap salah satunya akibat terjadinya pembabatan hutan oleh perusahaan HTI yaitu PT.WSP," kata Yodi (29/11).


Sebelumnya, Nanga Mahap memang merupakan daera yang rawan banjir. Namun, kata Yodi, jarang terjadi banjir besar seperti saat ini.


"Biasanya banjir di Mahap itu tidak lama. Semenjak sudah ada PT. WSP itu banjir terjadi seperti sekarang yang kita lihat," tutur Yodi.


Di sisi lain, Yodi menyebut PT Wana Subur Persada (WSP) minim kontribusi terhadap masyarakat dan pemerintah daerah.


"Bahkan sampai saat ini persetujuan bangunan gedung belum ada mereka bayar ke Pemda. Sementara sekarang banyak pembangunan gedung dan kantor yang mereka lakukan," sebut Yodi.


Yodi menambahkan, PT WSP belum pernah menyetorkan retribusi persetujuan bangunan gedung (PBG) kepada pemerintah daerah.


"Mungkin minim pemahaman scara aturan oleh manajmen mereka sehingga tidak mau setor retribusi PBG ke Pemda," cetus Yodi.*


TB/bgp

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com